Eksperimen Internet Gratis: Membuat Wireless Antenna 2.4 GHz

Akhirnya setelah bergulat, berkutit sambil bertapa di dunia antenna wlan dengan mengalami beberapa kali kegagalan, akhirnya pagi ini tiba waktunya pemasangan plus testing antennaku yang terakhir (cie…! ) .

Hampir 3 bulan lamanya (sebenarnya cuman iseng sih) coba, coba, dan coba membuat antenna wireless. Di awali karena rasa ingin tau dan hmmmm… pengen internetan gratis! Alias nebeng di hotspot orang. Kan lumayan tuh buat mahasiswa kayak saya ini. Bisa menghemat isi kantong eeei…! Langsung aja saya beli (-+ 3 bulan lalu) wlan client usb merk senao-engenius seharga Rp. 550.000,- mahal sih, tapi it’s ok soalnya dah include dengan antenna omni kecil imut dengan gain 2 dBi dengan port konektor SMA. Jadi antennanya bisa di lepas-lepas. Setelah beli, langusung saya test di dalam rumah dan alahasil gak ada AP yang kedetek. Di teras? Sama gak ada juga. Di atap rumah? Sama hasilnya juga nihil. Langsung terbesit di otakku (cie… sok punya IQ di atas rata-rata) untuk membuat antenna yang punya gain lebih tinggi dan percobaan pun dimulai.

Setelah mutar2 di google dan mengumpulkan referensi, akhirnya tiba suatu keputusan untuk membuat antenna mini-omni 5 dBi dengan syarat antenna original harus dibongkar alias diperkosa. Dan inilah dia wlan adapterku dan antenna yang masih dalam proses :




Setelah selesai, tiba waktunya testing. Di dalam rumah kedetek 1 AP dengan singnal strength sekitar 10% alias very very dan very low banget. Di teras rumah? Masih 1 AP tapi kali ini signal strength nya bertambah menjadi sekitar 15%. Lalu bagaimana dengan di atap rumah? ahax…!!! Kedetek signal dari 4 AP. Lalu apakah bisa connect ke salah satu AP itu? Jawabnya “tidak”. Why? Sial! Ada security WEPnya! (seandainya driver wlan ku kedetek sama my favorite OS “backtrack”, dah saya sikat tuh! Soalnya wlanku base usb dan driver madwifi gak support walau berchipset atheros). Duh… Dah capek-capek gak bisa konek juga. Chapchayyy deh……..!!!

2 minggupun berlalu. Tapi rasa penasaran itu masih ada. Beginilah naluri seorang mahasiswa jurusan IT. Gak bisa tidur lelap kalau ada masalah yang menyangkut hobby dan studyku beserta harga diriku dan yang belum terpecahkah (kayak detektif conan). Akhirnya, sebuah idepun datang lagi untuk membuat cantenna (antenna kaleng) dan pancibolic antenna. Apa itu pancibolic? Itu dalah sebutanku untuk antennaku yang satu ini karena menyerupai wajanbolic. Hanya saja reflectornya dari tutup panci milik ibuku yang aku cap sendiri sudah tak terpakai lagi alias ibuku gak tau kalau tutup pancinya aku jadikan antenna. Duh…! ma’af kan aku telah memodifikasi tutup pancimu wahai ibuku…. soalnya gak ada toko yang jual tutup panci doang….



Hasilnya, setelah aku putar-putar antenna 360 derajat terdeteksi max 8 AP baik cantenna maupun pancibolic. Ada yang lucu lho!!!, kedetek sebuah AP dengan nama SSIDnya nomor handphone!!!!. Hmmm…, langsung aja saya telpon tuh nomor. Wah nyambung! Yang angkat cewek! Setelah bercakap-cakap sekitar 2 menitan (basa-basi aja) akupun tanya dimana lokasinya. Diapun mengatakan lokasi yang membuat saya sedikit mengaumi antennaku. Soalnya lokasinya berada kurang lebih 1.5 KM dari rumahku. Wah lumayan jauh ya! Mengingat LOSnya Ok (gak ada hambatan pohon or gedung tinggi). Tapi karena pada tujuan bisa nangkap signal hotspot (AP) yang free akhirnya antennapun diturunkan :’( . Aku sempat putus asa dan berfikir : “ haruskah saya membeli lagi wlan yang support sama aircrack – backtrack? ” Jawab : tunggu dulu ah…. coba2 bikin antenna yang gainnya lebih gede lagi. Dan ini dia persiapannya :





Akhirnya… antenna terakhirpun selesai. Dan inilah dia…. Saya persembahkan…. Wajanbolic terkeren se-kota Makassarrrrr!!!!




Sekarang aku coba pointing ke arah barat dan hasilnya :



Laptop buat ngescan signal pake adapter usb senao


Hitung sediri ya…. :P.

Ini baru aku pointing ke arah barat lho…. Belum aku putar 360 drajat! Duh gak kebayang berapa AP yang kedetek. Hehee…… (bangga). Setelah aku test, terdapat 5 AP yang open dan diantaranya ada 2 yang bisa konek internet. Hmmm, lumayannn…. ;-)

Untuk kabelnya berhubung wlan ku pake usb dengan panjang kabel cuma 1 meter dan panjang kabel coax pigtail nya cuma 90 cm, maka tak mampu menjangkau sampai ke laptop di kamarku. Huh… berfikir lagi nih…. (capek juga ya!). Akupun bergegas ke pusat penjulan komputer di tempatku yang bernama Komputer City dan MTC Karebosi untuk membeli kabel UTP merk belden original untuk membuat USB Extension (perpanjangan kabel usb). Alhasil setelah berkeliling di dua tempat itu yang memakan waktu sekitar 2 jam pencarian akupun mendapat beberapa toko yang jual tuh barang. Tapi harga semeternya Rp. 4.000 malah ada toko yang jual Rp. 4.500. Gila!!! Mahal amat!!!! Itupun belum tentu yang original. Dan menurut jogjabolic.com bahwa kabel usb extension mereka (merk belden original) cuma mencapai maksimal 15 meter dan belum mampu mencapai lebih dari itu.

Aku dulu pernah sempat membuat kabel ini (kira-kira 2 bulan lalu) tapi hanya mampu menembus 8 meter saja. Itu mungkin disebabkan karena saya menggunakan kabel belden palsu. Dan ahax…! Dari pengalaman itu aku menemukan sesuatu yang membuat kenapa kabel utp hanya mempu menembus maksimal 15 meter saja (mengenai caranya bentar aku kasih tau). Jadi cek n’ ricek saya dapat suatu informasi bahwa ada merk kabel lain yang melebihi kemampuan kabel utp merk belden original. Apa merk itu? AMP! (ya original juga lah). Harganya? Aku dapat disalah satu toko yang paling aku benci (tapi sekarang udah di sayang) seharga Rp. 3.000 / merter. Wow… kualitas ok - harga ok!. Dan terbukti wlanku sukses terdeteksi di laptopku!. Saya dapat mencapai panjang kabel 20 meter, itupun saya sambung lagi dengan kabel usb bawaan wlan usbku yang panjangnya 1 meter lebih. Jadi total panjang kabel usb ekstention/exterder yang saya gunakan mecapai 21 meter lebih. Dan analisa saya, bahwa kemungkinan jika tidak ada sambungan pasti dapat mencapai panjang 25 meter or 30 meter mungkin???. But, keperluan saya gak sampai sepanjang itu koq.



Dan tulisan inipun aku buat dengan koneksi salah satu dari AP tersebut! Heheeeee….

Ahhhh……….. Akhirnya selesai juga……………. (^_^!)

Oh iya hampir lupa. Mengenai cara agar kabel usb extension dapat mencapi lebih dari 20 meter, adalah dengan tidak melakukan penyambungan kaber utp ke usb dengan tidak membuang terlebih dahulu kabel dari soket male atau female usb tersebut. Dengan kata lain, kabel bawaan usb harus di buang jauh-jauh. Untuk lebih jelasnya saya telah mengambil beberapa gambar usb exterderku saat proses penyolderan :



Jadi kita harusnya menyolder tepat di soket. Sebab kualitas kabel usb bawaan itu sangat buruk. Dan itulah sebabnya kenapa usb wlan kita sering gak kedetek malah ada juga katanya kedetek tapi dikit-dikit terputus dan seterusya meskipun usbnya sudah di downgrade ke usb 1.0. Begitulah percobaan demi percobaan membuat antenna wireles 2.4 GHz demi mendapatkan akses free internet (ma’af deh yang empunya AP hehe…). Nah, gimana? Ada niat buat bikin antenna wlan? Atau ada yang usb extensionnya lebih dari 25 meter? Jangan lupa sharing ilmunya ke kita-kita ya…. ;) ditunggu lho!

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

5 Response to "Eksperimen Internet Gratis: Membuat Wireless Antenna 2.4 GHz"

  1. Ione says:
    27 Juli 2010 pukul 14.17

    Mantab bro artikelnya,salam kenal.kalo jalan-jalan keliling dunia(kan udah gratisan tuh keliling dunianya he..he...)mampir ya di http://www.iwanmuj4.co.cc/

  2. Zhaky Sapada says:
    26 Mei 2011 pukul 10.48

    Makassar manaki Bro? Jadi pengen liat lbh detail wajanbolicx,kebetulan dari rumah saya dekat dengan Bandara Sultan Hasanuddin,dan menyediakan AP gratis,tanpa USB WIFI saja sudah tertangkap sinyalnya... Info detail donk alamatnya ke email saya ==> boy_bunglond@yahoo.co.id

  3. Abu Yusuf ath-thuwailib says:
    22 Juni 2011 pukul 21.29

    good job bro...

  4. Isa Mujahid Islam says:
    5 Desember 2014 pukul 22.47

    Mantap eksperimennya, bro :) salut.

  5. ETEK PUTRA says:
    25 November 2017 pukul 11.12

    Kereen....
    Seperti baca komik..detektif conan

Posting Komentar